Di tepi jalan sebuah desa, Abah Solihin (78) dan istrinya, Mak Yati (70), beristirahat sejenak di tengah dagangan basreng yang belum laku. Mak Yati sudah bertahun-tahun berjuang melawan penyakit yang merusak mata kirinya, hingga bola matanya habis dan tak lagi bisa melihat. Dulu mereka sempat berobat ke rumah sakit, namun terhenti karena tak ada biaya. Meski kesakitan dan penglihatannya terganggu, Mak Yati tetap membantu Abah menyiapkan dagangan, bahkan kadang ikut berjualan keliling dengan langkah tertatih.

Penghasilan mereka dari berjualan hanya sekitar Rp10.000–15.000 sehari. Seringkali makan pun hanya dengan nasi dan garam, atau berharap pemberian dari tetangga. Mak Yati ingin sekali melanjutkan pengobatan agar bisa sembuh, sekaligus memperbaiki rumah yang atapnya bocor dan dindingnya rapuh. Harapan lainnya, mereka ingin memiliki warung kelontong kecil di rumah, agar tak lagi harus berjualan keliling dengan tubuh renta. Untuk itu, dibutuhkan Rp20.000.000 yang akan digunakan untuk biaya berobat, renovasi rumah, dan modal awal usaha.

Mari kita ringankan beban Abah Solihin dan Mak Yati di sisa usia mereka. Uluran tangan #kawanKebaikan bisa menjadi jalan bagi Mak Yati untuk mendapatkan pengobatan yang layak, tinggal di rumah yang aman, dan berusaha tanpa harus berkeliling. Semoga setiap rupiah yang disisihkan menjadi pahala jariyah yang terus mengalir, membawa keberkahan bagi kita semua. Aamin
Legalitas
Nama |
: |
Yayasan Bantu Beramal Bersama |
Izin KEMENKUMHAM |
: |
AHU-0009568.AH.01.04.Tahun 2024 |
Izin Kemenkeu (NPWP) |
: |
19.875.390.7-542.000 |
Izin NIB |
: |
2706240049522 |
Izin Domisili |
: |
140/IV/2023 |
Izin Dinsos |
: |
846/564 |