Mak Nengsih berjualan keliling ditemani anak disabilitasnya, demi bisa makan hari itu juga. Usianya 61 tahun, namun setiap hari Mak Nengsih masih berjalan jauh ke hutan untuk mengambil daun kelapa dan membuat sapu lidi. Ia menjualnya seharga Rp10.000 seikat, atau opak singkong yang 10 bijinya hanya Rp5.000. Di sampingnya, sang anak, Aep, ikut berjalan terseok-seok meski tangan dan kakinya bengkok sejak kecil. Suaminya, Abah Ade, sudah 14 tahun hanya bisa terbaring di rumah setelah jatuh dari pohon kelapa saat bulan Ramadhan. Sejak itu, Mak Nengsih menjadi satu-satunya tumpuan keluarga mengurus suami yang lumpuh, anak disabilitas, dan mencari nafkah sekaligus.

Kami mengajak #SahabatKebaikan membantu Mak Nengsih lewat donasi sebesar Rp25.000.000. Dana ini akan digunakan untuk merenovasi rumahnya yang sudah lapuk dan bocor, membiayai terapi ringan bagi suami dan anaknya agar lebih nyaman, serta mewujudkan harapannya memiliki usaha kecil di rumah. Dengan usaha rumahan, Mak Nengsih tak perlu lagi berkeliling dan bisa tetap menjaga keluarganya di rumah. Setiap donasi sangat berarti bagi keluarga yang selama puluhan tahun bertahan dalam keterbatasan, tapi tetap penuh kasih dan semangat hidup.
Mari bantu Mak Nengsih mewujudkan harapan untuk keluarganya. Rejeki yang disisihkan, menjadi harapan besar bagi keluarga kecil ini. Semoga setiap kebaikan digantikan dengan keberkahan yang lebih luas rezeki yang tak putus, keluarga yang sehat, dan hidup yang penuh kedamaian. Aamiin.

Legalitas
Nama |
: |
Yayasan Bantu Beramal Bersama |
Izin KEMENKUMHAM |
: |
AHU-0009568.AH.01.04.Tahun 2024 |
Izin Kemenkeu (NPWP) |
: |
19.875.390.7-542.000 |
Izin NIB |
: |
2706240049522 |
Izin Domisili |
: |
140/IV/2023 |
Izin Dinsos |
: |
846/564 |