Kang Tatan (44) adalah seorang difabel yang menjalani hidup penuh perjuangan. Ia dilahirkan dalam kondisi normal, namun sejak usia 5 tahun kakinya mulai mengecil akibat sakit yang tidak tertangani karena keterbatasan biaya. Akibatnya, ia tak mampu berjalan dan akhirnya harus putus sekolah karena sering dihina oleh teman-teman. Meski demikian, Kang Tatan perlahan belajar menerima keadaannya dengan penuh keikhlasan, berpegang pada pesan kedua orang tuanya untuk tetap kuat, mandiri, dan tidak merepotkan orang lain.

Kini, Kang Tatan tinggal seorang diri dan hanya bisa bekerja dari rumah. Ia pernah berjualan pulsa elektrik dan menerima jasa menjahit untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sayangnya, usahanya kini merosot. Banyak pelanggan yang berhutang pulsa tanpa membayar, bahkan ada yang memberikan nomor salah dan menolak bertanggung jawab. Modal habis, alat jahit terbatas, dan untuk makan pun terkadang ia harus berutang ke warung.

Kang Tatan berharap suatu hari nanti bisa memiliki warung kecil dan tambahan modal untuk usaha menjahitnya. Ia ingin kembali mandiri dan tidak bergantung pada orang lain. Dukungan kita bisa menjadi secercah harapan agar Kang Tatan bangkit dan melanjutkan hidupnya dengan lebih baik.

Legalitas